Aksesoris tradisional tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga kaya akan makna budaya dan sejarah. Meskipun zaman terus berkembang, beberapa aksesoris tradisional tetap bertahan dan masih digunakan hingga saat ini, baik dalam acara formal, pernikahan, atau bahkan dalam gaya sehari-hari dengan sentuhan modern. Berikut adalah beberapa aksesoris tradisional yang tetap eksis di era modern:
1. Batik dan Songket sebagai Syal atau Selendang
Batik dan songket yang dahulu hanya digunakan dalam pakaian adat, kini banyak dimodifikasi menjadi syal atau selendang yang bisa dipadukan dengan busana modern. Desain dan motifnya tetap mempertahankan nilai tradisional, tetapi lebih fleksibel dalam penggunaannya.
2. Bros Tradisional
Bros dengan desain klasik seperti kerongsang Melayu, bros Jawa, atau bros Minang masih banyak digunakan, terutama oleh wanita yang mengenakan kebaya atau hijab. Saat ini, bros tradisional juga dimodifikasi dengan desain lebih minimalis agar bisa digunakan dalam tampilan kasual maupun formal.
3. Gelang Emas atau Perak dengan Motif Khas
Gelang tradisional dari emas atau perak, seperti gelang Gayo dari Aceh, gelang Keroncong dari Jawa, atau gelang Bali, tetap populer dan sering dikenakan dalam berbagai kesempatan. Desainnya yang klasik menjadikannya aksesoris yang cocok untuk dikombinasikan dengan pakaian modern.
4. Kalung Tradisional dengan Sentuhan Modern
Kalung tradisional seperti rantai serati dari Bali, pending dari Melayu, atau kalung susun khas Dayak masih sering digunakan, terutama dalam acara pernikahan atau upacara adat. Kini, banyak desainer yang mengadaptasi desain tradisional ini ke dalam perhiasan modern yang bisa digunakan sehari-hari.
5. Tusuk Konde atau Sanggul
Tusuk konde yang dahulu hanya digunakan dalam upacara adat atau pernikahan, kini mulai digunakan kembali dalam berbagai gaya rambut modern. Model klasik dengan ukiran khas tetap bertahan, tetapi dengan bahan dan desain yang lebih sederhana agar lebih praktis digunakan.
6. Subang atau Anting Tradisional
Anting khas daerah seperti subang dari Minang, anting panjang khas Jawa, atau anting emas dari Bugis masih menjadi pilihan favorit dalam acara spesial. Beberapa desainer juga telah menghadirkan versi modern dari anting tradisional ini agar lebih fleksibel dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
7. Kain Tenun Sebagai Aksesoris Fashion
Kain tenun khas Indonesia seperti tenun Ikat dari NTT, Ulos dari Batak, atau Lurik dari Jawa kini tidak hanya digunakan sebagai pakaian adat, tetapi juga dijadikan aksesoris seperti tas, ikat pinggang, atau bahkan sepatu dengan aksen kain tradisional.
8. Keris atau Rencong sebagai Aksesoris Simbolik
Meskipun tidak digunakan sebagai aksesori fashion, keris (Jawa) dan rencong (Aceh) tetap sering dikenakan sebagai bagian dari pakaian adat pria, terutama dalam pernikahan atau acara resmi tertentu. Bahkan, beberapa orang masih menyimpan keris sebagai simbol budaya dan filosofi kehidupan.
Kesimpulan
Aksesoris tradisional tetap hidup di era modern karena nilai budaya yang kuat dan desainnya yang bisa beradaptasi dengan tren masa kini. Dengan berbagai inovasi dan perpaduan antara tradisi dan modernitas, aksesoris-aksesoris ini tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup yang lebih luas.